September 09, 2008

sekarang aku mengerti arti kehilangan seseorang yang berharga, dimana di dalam hatimu terasa ada bagian yang terlepas dan meninggalkan dirimu bagai seorang yang tidak berharga lagi, sementara sebagian hatimu yang tertinggal merasa kehilangan yang teramat sangat hingga memberatkan paru parumu untuk bernafas, menyulitkan pemompaan darah dari jantungmu yang melambat berdetak. Dimana indera penglihatanmu menyaksikan apa yang ada di dalam batinmu, dan ia kemudian mengeluarkan emosi yang terasa tidak akan berhenti..

"sebuah tangisan yang tidak akan pernah mengubah segalanya"


Kalau aku tahu, dimana akal tidak mampu mengatasi semuanya, dimana emosi kian merasuk dan mengambil alih peran logika, kalau aku tahu itu semua, sejak awal.. aku tak akan pernah mau mengerti arti kehilangan tersebut.. selamanya.

Lebih menyakitkan, jauh sangat menyakitkan pengalaman batin yang melukaimu namun tidak nyata, tidak luka dan mengeluarkan darah, sampai sekarang aku belum tahu bagaimana menyembuhkan luka batin yang tak nyata itu. Tidak segampang luka biasa yang banyak sekali obatnya di pasaran.. adakah obat batin itu sendiri secara nyata.. bila ada, bagaimana mungkin sesuatu yang nyata dapat mengobati sesuatu yang tidak nyata?

Aku biasa mengira ngira apa yang terjadi, meramal apa yang harus aku perbuat. Selama bertahun tahun aku dapat bangkit dan melupakan itu semua.. tapi saat itu, belum ada sesuatu ataupun seseorang yang begitu berharga..

Terlambat, kenapa aku selalu terlambat untuk mengatasi segalanya... berapa banyak kehilangan yang harus aku lalui karena keterlambatanku itu? Manusia memang tidak dapat memutar waktu kembali, tapi apakah itu juga berarti kami tidak akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh semuanya kembali? Kenapa dimana aku ingin berusaha, untuk mengejar segala keterlambatan aku itu, mengusahakan kesempatan untuk memperolehnya kembali aku hanya disebut seorang yang egois di mata dunia.

Aku tak pernah tau kalau ternyata mencintai itu dapat menyakitkan, mencintai itu dapat melelahkan, dan bahkan mencintai itu dapat memudarkan rasa sayang itu sendiri. Aku sendiri, berfikir mencintai itu abadi.. namun ia hanya berubah bentuk seiring berjalannya waktu, tapi yang terpenting menurutku,

"mencintai itu adalah usaha bersama"
(80% gagal dimana hanya sepihak saja yang berusaha..20% itu sendiri adalah takdir)


Aku sendiri caraku mencinta sedikit berbeda dengan orang biasa. Aku sangat lambat dalam perkembanganku mencintai orang lain. Karena, cintaku yang lambat ini membuatku lebih kuat, membuatku lebih percaya, dan karenanya cintaku ini tidak mudah terlepas, tidak mudah dilupakan atau bahkan berubah bentuk. Cintaku sebenarnya hanya sederhana, cinta yang terus bertambah, sedikit demi sedikit setiap detiknya, cinta yang tidak mengumbar dalam bentuk cinta, tapi cinta yang penuh kepercayaan dan kesetiaan.

Aku sakit. Sangat sakit. Dan lebih sakit karena bahkan cintaku tidak pernah sampai ke hati seseorang yang aku cintai. Ternyata cintaku hanya dinilai sekedar oleh sepasang bola mata, indera penglihatan nyata yang jarang sekali melihat kejadian yang tidak nyata.

Tapi mau bagaimanapun pembelaan ku sia sia.. tapi, mengapa? Sejak kapan cinta harus dibela??



alterego-broken heart part
tika ~2006

0 comments: